Kelengangan di
Jalan Lengkong siang itu berganti keramaian para pedagang yang
bersiap-siap menyambut para pengunjung yang hendak bersantap di sore hari. Para
pedagang di Pujasera Lengkong siap melayani para pembeli dari sore hari hingga
malam pukul 23:00 WIB.
Malam di Jalan Lengkong Besar dengan keremangannya seakan
tak pernah sepi oleh para pedagang dan pembeli yang saling beradu. Ditambah
riuhnya tukang parkir yang sibuk wara wiri mengatur kendaraan yang keluar
masuk.
Dari luar Pujasera ini tampak seperti satu kesatuan.
Padahal ada dua Pujasera terpisah yang menempati pekarangan rumah berbeda yaitu
No 45 dan No 47. Pujasera yang lebih dulu ada adalah Pujasera No 47 lalu
disusul Pujasera No 45 beberapa tahun yang lalu. Menu yang ditawarkan dari
kedua Pujasera tersebut tidak jauh berbeda, yang membedakan hanya ruangan
Pujasera No 45 yang lebih luas.
Para pedagang yang ada di dua Pujasera ini awalnya
berasal dari para pedagang kaki lima yang ada di Jalan Lengkong. Mereka awalnya
berpindah-pindah tempat. Lalu pada tahun 1997 para pedagang pun bersama-sama
menempati pekarangan rumah di Jalan Lengkong Besar.
Salah satu menu terkenal yang ada di Pujasera ini adalah
Batagor Abuy yang sudah berjualan semenjak tahun 1988. Listi salah satu
pengunjung mengaku kelezatan Batagor Abuy ini terletak pada adonan ikannya yang
cukup terasa. Pembeli cukup merogoh kocek sebesar Rp. 6000 per buah. Ada lagi
salah menu andalan yang ada di tempat ini yang berusia lebih tua, yakni
Martabak Sakura yang telah malang melintang semenjak tahun 1979.
Martabak Sakura menyajikan martabak asin manis dan
martabak tipis dengan kisaran harga mulai dari Rp. 14.000 sampai Rp. 50.000. Tak
salah jika pecinta kuliner malam hari datang berwisata ke Pujasera ini, karena
menu yang ditawarkan sangat variatif, dari mulai nasi goreng, mie baso, aneka
seafood, es campur, kelapa muda, onde, pisang goreng simanalagi, otak-otak,
lupis ketan, putu pisang, kelapa bakar khas Thailand dan lain-lain.
Posting Komentar