Globalisasi Media Massa : Apakah selalu menakutkan?

Tahun 2013 dirasa menjadi tahun yang amat dahsyat, dimana teknologi di bidang informasi dan komunikasi berkembang semakin pesat. Hal ini dirasakan semenjak adanya zaman yang dinamakan “zaman globalisasi”. Zaman ini ditandai dengan bumi yang dirasa semakin sempit, tidak ada lagi batas ruang dan waktu. Hal ini lah yang memungkinkan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan di bidang media untuk lebih mengembangkan media yang mereka kehendaki.

Tujuan utama dari media massa itu sendiri adalah untuk memberi informasi dan pendidikan, disamping tujuan lainnya untuk menghibur. Namun adapula media yang menggabungkan unsur pendidikan dengan hiburan dalam satu kesatuan yang lebih menarik. Yang menjadi pertanyaan saat ini adalah apakah mencari keuntungan dan rating termasuk kedalam tujuan dari media massa?

Tidak dapat dipungkiri adanya, bahwa pihak yang mempunyai media massa menginginkan keuntungan dari media yang ia ciptakan. Tapi ada baiknya jika nilai mencari keuntungan tersebut dibarengi dengan nilai etika. Dimana tayangan atau sajian yang dipublikasikan harus lebih dipilah dan dipilih dari segala aspek, karena sesuatu yang indah belum tentu sesuai dengan etika.

Ada ungkapan yang cukup populer, “Barangsiapa menguasai informasi maka dia akan menguasai dunia dan seseorang yang memiliki informasi pasti menang.” Mungkin itu yang menyebabkan media mau tak mau saling bertarung untuk merebut perhatian khalayak. Lalu efek yang ditimbulkan oleh media tersebut sangat erat kaitannya dengan perubahan pengetahuan, sikap atau perilaku yang disebabkan oleh pemberitaan atau tayangan media massa.

Ambil saja contoh kasus tayangan infotainment yang banyak menyajikan kisah dan gaya hidup kaum selebritas. Mereka dengan bangganya memamerkan gaya hidup yang serba mewah, tak jarang pula pamer koleksi barang dengan harga puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Jelas terjadi kesenjangan sosial disini. Tak pernah terpikir oleh mereka bahwa masih banyak orang diluar sana yang untuk sesuap nasipun harus banting tulang, dengan susah payah menguras keringat demi mengantongi uang seribu rupiah.

Gaya hidup yang serba mewah yang dipamerkan para selebritas itupun bisa membuat masyarakat yang menikmati tayangan tersebut ikut terhipnotis untuk mengikuti gaya hidup sang selebritas. Bagi selebritas mengeluarkan uang jutaan bisa jadi hal mudah. Lantas bagi publik yang terpengaruh tayangan tersebut namun mempunyai kantong yang pas-pasan, bisa jadi mereka menghalalkan segala cara untuk mengikuti gaya hidup mewah tersebut.

Itu hanya salah satu contoh dampak negatif dari produk media massa yang kadang tidak memikirkan aspek yang akan dihasilkan dari tayangan tersebut. Globalisasi media massa memang proses yang secara natural terjadi, sebagaimana jatuhnya sinar matahari, sebagaimana jatuhnya hujan atau meteor. Namun kadang kala pada titik-titik tertentu, terjadi benturan antar budaya luar yang tidak dikenal oleh bangsa kita. Hal tersebut menjadi kekhawatiran besar yang terasa seperti ancaman, serbuan, penaklukan, pelunturan nilai-nilai luhur yang sedari dulu dipahami negeri ini.

Adapun kebebasan Pers terjadi di Indonesia setelah lahirnya orde reformasi yang menggantikan orde lama dimana pada masa itu kebebasan media sangat dikekang. Sangat jauh berbeda dengan saat ini, media massa dengan bebas mempublikasikan segala informasi tanpa ditutupi sedikit pun sehingga semua permasalahan yang ada di negeri ini dapat dikonsumsi oleh masyarakat luas. Yang lebih mengerikan, media massa cenderung telah dipergunakan untuk mempengaruhi pendapat masyarakat luas dan mengarahkan kepada tujuan tertentu.

Apakah ini yang dimaksud dengan kebebasan pers? Kebebasan pers yang dibarengi dengan norma dan nilai yang positif tentu itulah kebebasan pers yang diharapkan. Bukan kebebasan pers yang tidak mementingkan norma dan nilai yang akan berdampak negatif bagi khalayak. Kebebasan itu perlu dibatasi agar tidak melampaui batas.

Secara bijak, globalisasi media massa tidak bisa kita lihat sebelah mata saja, karena dibalik sisi negatif yang dihasilkan, tentunya globalisasi media massa mempunyai banyak sisi positif. Dengan pesatnya perkembangan media massa itu sendiri tentu saja sangat memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi kapan saja dan dimana saja. Selain itu, media juga dapat meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat.

Media memang mempunyai dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat, oleh karena itu kita harus bisa memilih tayangan yang baik dan sesuai. Untuk itu dibutuhkan media literasi bagi setiap orang agar mampu mengakses atau mengkomunikasikan pesan dalam media dan mengevaluasinya secara kritis. Masyarakat diharapkan agar sudah melek media, supaya bisa memilih dan menilai tayangan yang layak untuk mereka konsums

Related Post



Posting Komentar